Rabu, 01 Februari 2017

Kepala di Bawah Rumput (Puisi)

Dalang di balik renggang persatuan dan kesatuan umat
Adalah diri seakan kuasa meninggi
Adalah memaki tanpa ilmu, bahkan berilmupun hendaknya mawas diri
Bak padi berisi merundukkan diri
Perkara baik hanya Allah pantas mengadili
Alangkah indah tatkala rukun dijunjung tinggi
Ketika damai tersemai di hati
Toleransi terikat dalam diri
Manusia ialah ladang beranaknya salah dan dosa
Agaknya tak pantas menghakimi sana sini
Ancaman mulai berbisik dari telinga ke telinga
Resah kian memuncak tanpa henti menjulang melangit
Adakah pantas kedamaian terusik sebab pertikaian?
Sampaikan damai untuk semua kalangan
aka da beda tatkala melebur membangun negeri
Bukan menghantui satu sama lain
Kita damai, alangkah mulia  berbuah keakuran
Jika ia telah mengakar dalam jiwa
Damai tiada ujung akan tercipta sepanjang masa
Aku rindu satu dan melamunkan keakraban kita
Berdampingan menjalin sapa manis
Saling menyungging senyum tanpa enggan
Dengan keyakinan: Aku menghargai perbedaan!
Dalam kedamaian

Di manapun- Toleransi harus terus terjaga


(ABDUL BAQI RAHMAN, 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar