NASIONALIS
PALSU
Berpegang padamu
Ibu pertiwi
Hancur raga, tetap Berjuang
Makmurmu, mimpiku.
Hujatan menari indah
di telingaku,
Tentangmu terpinggirkan.
Miris, nyeri hati.
Jiwamu melayang jauh
Kaula muda tak lagi berhati
Komitmen teguh, namun tak utuh.
Di sana-sini berteriak lantang, bergemuruh bak
sambaran petir
Merdeka!!!
Tidak dengan hatinya.
Rakyat marginal tak sekolah,
Terkuras habis hak mereka.
Nasionalis hanyalah angan,
Terbuai mimpi-mimpi busuk.
Permata berkilau prioritasnya,
Sejahteramu mengambang.
Ibu pertiwi...
Hanya hati mahligai aslimu.
Tak cukup sebatas cerdas intelektual.
Kejayaanmu bukan mustahil.
Pucuk-pucuk harapan mulai bermekaran.
Bukan salahmu atau semata egomu,
Tapi mata tak lagi seperti mata,
Semangat tergadaikan, nasionalisme enggan tertanam.
Ibu pertiwi....
Engkaulah pegangan.